Thursday, 26 April 2012

Apakah itu KERIS


Keris adalah sejenis senjata milik orang Melayu secara turun temurun yang telah digunakan sejak lebih dari 600 tahun yang lalu. Diantara semua alat senjata milik orang Melayu, keris telah mendapat tempat yang sangat istimewa. Sebab, daripadanya dapat dijadikan lambang kemegahan tetapi juga menjadi lambang marwah kepada seorang laki-laki. Selain itu, keris bukan saja dapat digunakan untuk mempertahankan diri bahkan ianya menjadi kebanggaan budaya.

Pada masa dahulu, Orang Melayu akan merasa dirinya bogel jika tidak dilengkapi dengan sebilah keris di pinggangnya. Itu sebabnya kemanapun seorang lelaki Melayu pada masa dahulu selalu mamakai keris di pinggangnya.

Sebagaimana diketahui bahwa menyelipkan keris itu di pinggang sebelah kiri. Tetapi ada sebuah gambar yang pertama kali diperbuat yang menunjukkan Orang Melayu mamakai keris diselipkan di pinggang sebelah kanan, gambar itu dilukis oleh de Eredia lebih kurang pada tahun 1613 di Negeri Melaka. Tetapi pada tahun 1882, Major Fred Mc Nair menyatakan bahwa alat kelengkapan orang Melayu menyelipkan keris di pinggang sebelah kiri.

Pada zaman pemerintahan Sultan Mahmudsyah di abad ke-15, pernah membuat ketentuan tentang penggunaan keris itu, diantaranya adalah ketentuan yang boleh memakai keris ulu kencana atau keris terapung gabus. Kemudiannya cara menyelipkan keris di pinggang sebelah kiri, apabila di waktu aman ujung ulu keris itu hendaklah dipusingkan mengarah ke dalam, sedangkan pada masa perang (huru-hara) ujung ulu keris dipusingkan arah ke luar. Dan juga semasa menghadap Sultan, ulu keris hendaklah ditutup dengan kepala sampin.

SELINTAS SEJARAH KERIS


Keris adalah sebilah senjata pendek ataupun panjang yang mempunyai sepasang mata tajam dan ujungnya meruncing. Ada yang lurus dan adapula yang ber-lok. Pengecualian hanya kepada yang bernama Sundang yang digunakan untuk menetak atau menebas. Keris adalah senjata yang digunakan untuk menikam. Untuk mengenali sebuah keris lebih mudah dengan adanya Ganja, sesuatu nama yang tidak ada pada senjata tajam lainnya.

Sebenarnya sejak kapan keris itu diciptakan?

Ada beberapa pendapat yang berbeda dari kalangan cerdik pandai tentang sejak bila sebenarnya keris itu diciptakan. Menurut keterangan Sir Stamford Raffles melalui bukunya mengatakan bahwa gambar arca di candi yang terletak di Suku, tana Jawa, ada menunjukkan gambar orang yang sedang menempa (membuat) keris. Candi tersebut bertarikh tahun 1361-1362.

Sedangkan Crawfurd pula menyatakan bahwa gambar-gambar arca yang terdapat pada candi-candi lama di Jawa tidak menunjukkan adanya gambar keris, melainkan yang ada hanya gambar pedang dan lembing. Namun demikian terdapat pula sebuah gambaran pada sebuah candi yang berada di gunung Lawu bertarikh abad ke 15 dengan beberapa gambar keris.

Selain dari bukti-bukti tersebut adalah beberapa buah cerita yang menarik berkaitan dengan keris. Satu daripadanya adalah bahwa keris telah diperkenalkan oleh seseorang yang bernama Sakutram seorang raja yang beragama Hindu. Kononnya Sakutram dilahirkan bersama dengan sebilah keris dan nama keris itu adalah Keris Pasopati.

Kononnya pula bahwa keris telah diperkenalkan oleh Panjin, seorang pahlawan di dalam cerita-cerita panji, tetapi karena tarikh tersebut tahun 920 sebelum masehi, ianya dikatakan sangat awal apabila dibandingkan dengan bukti-bukti yang teradapat pada candi-candi lama. Selain itu seorang sarjana Barat bernama Crawfurd mengatakan bahwa keris diperkenalkan Inakarto Pati, Raja di Jenggala, pada awal abad yang ke 14. Kemudiannya ada lagi sarjana Barat yang bernama Dr. Van Stein Callenfesl mengemukakan bahwa keris Majapahi telah dicipta pada abad yang ke 7. Memang anggapan ini tiadalah mempunyai bukti-bukti yang kuat.

Seperkara yang menarik adalah bahwa wayang-wajang kulit Jawa yang lama tidak dilengkapkan dengan keris, tetapi pada wayang-wayang kulit Jawa yang dimainkan pada abad ke 14 telahpun mengenakan keris.

Menurut seorang pakar dari negeri Barat, yaitu G. B. Gardner (dalam tahun 1936) mempunyai pikiran yaitu asal muasal Keris Majapahit adalah ditiru dari bentuk sengat ikan pari, demikian juga dengan keris-keris yang lain. Menurut dua orang sarjana Barat itu, jikalau sebilah sengat ikan pari itu dibuang pada bahagian pangkalnya lalu dibalut dengan kain, maka ia boleh dipegang di antara ibu dan anak-anak jari sebagai senjata pendek yang membahayakan. Gardner sendiri pernah memasang sebuah ulu keris pada sebilah sengat ikan pari. Akan tetapi pemikiran Gardner itu dibantah oleh G. C. Woolley pada tahun 1947, ia mengatakan sengat ikan pari sememangnya boleh dijadikan sebagai senjata, tetapi tidak bermakna keris ditiru dari sengat ikan pari itu. G.C.Woolley menambahkan, bahwa untuk orang yang bertempat tinggal berdekatan dengan laut mungkin akan mudah mendapatkan sengat ikan pari itu, tetapi bagaimana dengan orang yang tinggal jauh di darat? Padahal di darat juga boleh mendapatkan bahan yang tajam seperti bilah-bilah buloh. Kalaupun memandangkan kepada sengat ikan pari, itupun tidak boleh diterima. Sebab, bisa ikan pari hanya terkandung pada kelenjar ikan pari yang masih hidup saja yang terletak di duri-duri atau gerigi ke arah pangkalnya pada sengat ikan pari, tidak sedikitpun di jumpai pada keris-keris jenis apapun. Sengat ikan pari tidak berbadan lebar seperti halnya keris, dengan demikian walaupun sengat ikan pari dapat dijadikan senjata, bukan berarti keris ditiru daripada bentuk sengat ikan pari.

Di lain pihak seorang pakar keris G. C. Griffith Williams (dalam tahu 1937) mengatakan, bahwa keris telah diciptakan pada sekitar abad ke 14 dan ke 15 yang telah dijadikan senjata oleh orang-orang Majapahit. Menurut G. C. Griffit Williams bahwa keris telah tercipta daripada mata lembing, senjata yang telah sangat lama dipergunakan oleh masyarakat di gugusan pulau-pulau Melayu. Memandang kepada lembing yang mempunyai batang-batang yang panjang maka ianya tiadalah mudah untuk dibawa kemana-mana sebagai pelindung diri dalam pertempuran. Konon, pada masa besi sukar diperdapat, bila terjadi suatu pertempuran maka prajurit-prajurit itu berundur untuk memisahkan mata lembing daripada tangkainya.

Pada saat itulah diketahui bahwasannya mata lembing yang dapat dijadikan senjata pendek itu sangat berguna. Kemudian mereka membuat dagu yang tumpul pada bagian ganja senjata itu supaya menjauhkan dari kecederaan pada saat di selipkan ke pinggang atau di gunakan.

Syahdan berterusanlah orang-orang cerdik pandai itu bersengketa pendapat dan pikiran tentang asal masal diciptakannya keris itu, tetapi kesemuanya mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing, dan sampai setakat inipun belumlah sesuatu pendapat yang boleh menjadi pegangan atau dipercayai kebenarannya kepada semua orang, tentang asal-usul keris tersebut. Mudah-mudahan di suatu ketika nanti kesemuanya akan lebih jelas lagi dan mendapatkan bukti-bukti yang tepat.




No comments:

Post a Comment