Keris adalah sejenis senjata
milik orang Melayu secara turun temurun yang telah digunakan sejak lebih dari
600 tahun yang lalu. Diantara semua alat senjata milik orang Melayu, keris
telah mendapat tempat yang sangat istimewa. Sebab, daripadanya dapat dijadikan
lambang kemegahan tetapi juga menjadi lambang marwah kepada seorang laki-laki.
Selain itu, keris bukan saja dapat digunakan untuk mempertahankan diri bahkan
ianya menjadi kebanggaan budaya.
Pada masa dahulu, Orang Melayu
akan merasa dirinya bogel jika tidak dilengkapi dengan sebilah keris di
pinggangnya. Itu sebabnya kemanapun seorang lelaki Melayu pada masa dahulu
selalu mamakai keris di pinggangnya.
Sebagaimana diketahui bahwa menyelipkan
keris itu di pinggang sebelah kiri. Tetapi ada sebuah gambar yang pertama kali
diperbuat yang menunjukkan Orang Melayu mamakai keris diselipkan di pinggang
sebelah kanan, gambar itu dilukis oleh de Eredia lebih kurang pada tahun 1613
di Negeri Melaka. Tetapi pada tahun 1882, Major Fred Mc Nair menyatakan bahwa
alat kelengkapan orang Melayu menyelipkan keris di pinggang sebelah kiri.
Pada zaman pemerintahan Sultan
Mahmudsyah di abad ke-15, pernah membuat ketentuan tentang penggunaan keris
itu, diantaranya adalah ketentuan yang boleh memakai keris ulu kencana atau
keris terapung gabus. Kemudiannya cara menyelipkan keris di pinggang sebelah
kiri, apabila di waktu aman ujung ulu keris itu hendaklah dipusingkan mengarah
ke dalam, sedangkan pada masa perang (huru-hara) ujung ulu keris dipusingkan
arah ke luar. Dan juga semasa menghadap Sultan, ulu keris hendaklah ditutup
dengan kepala sampin.
SELINTAS SEJARAH KERIS
Keris adalah sebilah senjata
pendek ataupun panjang yang mempunyai sepasang mata tajam dan ujungnya
meruncing. Ada
yang lurus dan adapula yang ber-lok. Pengecualian hanya kepada yang bernama
Sundang yang digunakan untuk menetak atau menebas. Keris adalah senjata yang
digunakan untuk menikam. Untuk mengenali sebuah keris lebih mudah dengan adanya
Ganja, sesuatu nama yang tidak ada pada senjata tajam lainnya.
Sebenarnya sejak kapan keris itu
diciptakan?
Sedangkan Crawfurd pula menyatakan
bahwa gambar-gambar arca yang terdapat pada candi-candi lama di Jawa tidak
menunjukkan adanya gambar keris, melainkan yang ada hanya gambar pedang dan
lembing. Namun demikian terdapat pula sebuah gambaran pada sebuah candi yang
berada di gunung Lawu bertarikh abad ke 15 dengan beberapa gambar keris.
Selain dari bukti-bukti tersebut
adalah beberapa buah cerita yang menarik berkaitan dengan keris. Satu
daripadanya adalah bahwa keris telah diperkenalkan oleh seseorang yang bernama
Sakutram seorang raja yang beragama Hindu. Kononnya Sakutram dilahirkan bersama
dengan sebilah keris dan nama keris itu adalah Keris Pasopati.
Kononnya pula bahwa keris telah
diperkenalkan oleh Panjin, seorang pahlawan di dalam cerita-cerita panji,
tetapi karena tarikh tersebut tahun 920 sebelum masehi, ianya dikatakan sangat
awal apabila dibandingkan dengan bukti-bukti yang teradapat pada candi-candi
lama. Selain itu seorang sarjana Barat bernama Crawfurd mengatakan bahwa keris
diperkenalkan Inakarto Pati, Raja di Jenggala, pada awal abad yang ke 14.
Kemudiannya ada lagi sarjana Barat yang bernama Dr. Van Stein Callenfesl
mengemukakan bahwa keris Majapahi telah dicipta pada abad yang ke 7. Memang
anggapan ini tiadalah mempunyai bukti-bukti yang kuat.
Seperkara yang menarik adalah
bahwa wayang-wajang kulit Jawa yang lama tidak dilengkapkan dengan keris,
tetapi pada wayang-wayang kulit Jawa yang dimainkan pada abad ke 14 telahpun
mengenakan keris.
Menurut seorang pakar dari negeri
Barat, yaitu G. B. Gardner (dalam tahun 1936) mempunyai pikiran yaitu asal
muasal Keris Majapahit adalah ditiru dari bentuk sengat ikan pari, demikian
juga dengan keris-keris yang lain. Menurut dua orang sarjana Barat itu, jikalau
sebilah sengat ikan pari itu dibuang pada bahagian pangkalnya lalu dibalut
dengan kain, maka ia boleh dipegang di antara ibu dan anak-anak jari sebagai
senjata pendek yang membahayakan. Gardner
sendiri pernah memasang sebuah ulu keris pada sebilah sengat ikan pari. Akan
tetapi pemikiran Gardner
itu dibantah oleh G. C. Woolley pada tahun 1947, ia mengatakan sengat ikan pari
sememangnya boleh dijadikan sebagai senjata, tetapi tidak bermakna keris ditiru
dari sengat ikan pari itu. G.C.Woolley menambahkan, bahwa untuk orang yang
bertempat tinggal berdekatan dengan laut mungkin akan mudah mendapatkan sengat
ikan pari itu, tetapi bagaimana dengan orang yang tinggal jauh di darat?
Padahal di darat juga boleh mendapatkan bahan yang tajam seperti bilah-bilah
buloh. Kalaupun memandangkan kepada sengat ikan pari, itupun tidak boleh diterima.
Sebab, bisa ikan pari hanya terkandung pada kelenjar ikan pari yang masih hidup
saja yang terletak di duri-duri atau gerigi ke arah pangkalnya pada sengat ikan
pari, tidak sedikitpun di jumpai pada keris-keris jenis apapun. Sengat ikan
pari tidak berbadan lebar seperti halnya keris, dengan demikian walaupun sengat
ikan pari dapat dijadikan senjata, bukan berarti keris ditiru daripada bentuk
sengat ikan pari.
Di lain pihak seorang pakar keris
G. C. Griffith Williams (dalam tahu 1937) mengatakan, bahwa keris telah
diciptakan pada sekitar abad ke 14 dan ke 15 yang telah dijadikan senjata oleh
orang-orang Majapahit. Menurut G. C. Griffit Williams bahwa keris telah
tercipta daripada mata lembing, senjata yang telah sangat lama dipergunakan
oleh masyarakat di gugusan pulau-pulau Melayu. Memandang kepada lembing yang
mempunyai batang-batang yang panjang maka ianya tiadalah mudah untuk dibawa
kemana-mana sebagai pelindung diri dalam pertempuran. Konon, pada masa besi
sukar diperdapat, bila terjadi suatu pertempuran maka prajurit-prajurit itu
berundur untuk memisahkan mata lembing daripada tangkainya.
Pada saat itulah diketahui
bahwasannya mata lembing yang dapat dijadikan senjata pendek itu sangat
berguna. Kemudian mereka membuat dagu yang tumpul pada bagian ganja senjata itu
supaya menjauhkan dari kecederaan pada saat di selipkan ke pinggang atau di
gunakan.
Syahdan berterusanlah orang-orang
cerdik pandai itu bersengketa pendapat dan pikiran tentang asal masal
diciptakannya keris itu, tetapi kesemuanya mempunyai kelebihan dan kelemahannya
masing-masing, dan sampai setakat inipun belumlah sesuatu pendapat yang boleh
menjadi pegangan atau dipercayai kebenarannya kepada semua orang, tentang
asal-usul keris tersebut. Mudah-mudahan di suatu ketika nanti kesemuanya akan
lebih jelas lagi dan mendapatkan bukti-bukti yang tepat.
No comments:
Post a Comment